1.1.1.1.
TAMAN WISATA ALAM PULAU
SANGIANG
Pulau Sangiang ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam pada 12
Oktober 1993 berdasarkan Surat Keputusan Mentri Kehutanan Republik Indonesia
Nomor 698/Kpts-II/93. Dengan luas daratan 700.35 Ha dan luas taman laut 720 Ha.
Sebelumnya pulau Sangiang sempat akan dijadikan sebagai obyek wisata terpadu
dengan berbagai fasilitas seperti hotel & resort, villa, padang golf,
kereta gantung, spot diving dan selancar, serta sebuah rumah sakit yang
berskala internasional yang bertujuan untuk menarik minat para wisatawan baik
lokal maupun mancanegara.
Akan tetapi pembangunan mega proyek tersebut mengalami
kendala, mandeg karena terkena dampak krisis ekonomi tahun 1998, dan kemudian
diketahui pembangunan tersebut menyebabkan perusakan alam. Pulau Sangiang
memiliki pemandangan alam yang luar biasa indah, pantai-pantainya yang cantik
dengan pasir putih menyatu dengan birunya laut, serta aneka ragam tumbuhan dan
hewan langka yang bisa menjadi objek penelitian mengagumkan, dan peninggalan
sejarah Perang Dunia ke-2 (PD-II) membuat Pulau ini semakin eksotis dan sangat
wajib untuk dikunjungi.
Pulau Sangiang sendiri merupakan perpaduan antara wisata
alam, wisata bahari, dan wisata budaya. Jadi saat para penelusur berwisata
kesini dapat melakukan tiga kegiatan wisata sekaligus di satu Pulau.
Wisata Alam yang ada yaitu para penelusur dapat lintas alam,
mendaki gunung, memotret, bersepeda, berkemah dan menikmati panorama alam
pantai yang landai maupun pantai yang curam. Lokasi obyek wisata alam ini
terletak di bagian barat, barat laut dan bagian selatan pulau Sangiang serta
sepanjang pantai Batu Mandi dan sekitar Gunung Gede.
Wisata Bahari yaitu para penelusur dapat melakukan scuba diving, snorkeling, menikmati keindahan terumbu karang di taman laut dengan glass bottom boat, memancing dan berjemur. Kegiatan scuba diving sendiri dapat dilakukan di sekitar perairan Tanjung Raden, sedangkan di Legon Waru dapat dilakukan wisata menggunakan perahu. Untuk Wisata Budaya antara lain para penelusur dapat menikmati/mengamati sisa-sisa perang dunia kedua, yaitu berupa benteng-benteng bekas pertahanan Jepang. Lokasi peninggalan sejarah ini letaknya di sekitar Pos TNI Angkatan laut.
Wisata Bahari yaitu para penelusur dapat melakukan scuba diving, snorkeling, menikmati keindahan terumbu karang di taman laut dengan glass bottom boat, memancing dan berjemur. Kegiatan scuba diving sendiri dapat dilakukan di sekitar perairan Tanjung Raden, sedangkan di Legon Waru dapat dilakukan wisata menggunakan perahu. Untuk Wisata Budaya antara lain para penelusur dapat menikmati/mengamati sisa-sisa perang dunia kedua, yaitu berupa benteng-benteng bekas pertahanan Jepang. Lokasi peninggalan sejarah ini letaknya di sekitar Pos TNI Angkatan laut.
Jika para penelusur ingin ke Pulau Sangiang maka para yang
dari arah jakarta dapat menggunakan bis jurusan Merak dan turun di terminal
bayangan PCI. Kemudian lanjut dengan menggunakan angkutan umum (angkot) warna
ungu ke Simpang Tiga Cilegon dengan tarif sekitar Rp3.000/orang dan dari
Simpang tiga Cilegon menuju pelabuhan Paku-Anyer dilanjut lagi dengan
menggunakan angkutan umum (angkot) warna silver dengan tarif sekitar
Rp5.000/orang. Kemudian dari pelabuhan Paku para penelusur dapat menyewa
kapal/perahu motor untuk menuju pulau Sangiang dan hanya membutuhkan waktu
sekitar 45 menit saja.Harga sewa perahu motor tergantung dari kesepakatan
antara para penelusur dan pemilik perahu.
1.1.1.2.
PANTAI
KARANG BOLONG
Pantai
Karang Bolong memiliki daya tarik berupa batu karang besar yang berbentuk
setengah lingkaran dengan bagian tengahnya berlubang. Terdapat juga batu
karang-batu karang kecil yang berada di sepanjang pantainya. Menikmati
keindahan pantai dengan keindahan batuan menambah pesona wisata Pantai Karang
Bolong. Pantai Karang Bolong terletak di wilayah Desa Karang Bolong, Kecamatan
Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Tempat ini awalnya dikenal dengan nama Karang Suraga yaitu
diambil nama dari seorang yang berilmu tinggi dan bertapa di tempat ini hingga
akhir hayatnya. Seiring perkembangan, pantai ini mulai dikenal dengan
nama Karang Bolong.
Sesuai dengan namanya, di pantai ini memang terdapat sebuah karang besar yang
berlubang (bolong, dalam bahasa sunda). Para ahli geologi memperkirakan lubang
ini berasal dari kikisan air laut dalam waktu yang lama.
Ada pula yang menyatakan bahwa lubang tersebut terbentuk
akibat letusan gunung krakatau. Hingga kini, penyebab berlubangnya karang
tersebut belum diketahui secara pasti. dan
banyak aktifitas yang dapat dilakukan disini, anda dapat menggelar alas lalu
berpiknik di tepi pantai menikmati semilir angin laut dan suara deburan ombak
yang khas. Ada pula beberapa batu besar yang dapat anda jadikan tempat duduk
sambil menuikmati pemandangan laut yang indah.
Saat laut surut, anda dapat menyusuri
karang yang tidak tenggelam oleh air laut. Tidak bisa berenang disini, karena
pantainya yang berkarang. Namun agak sedikit ke kanan ada pantai berpasir yang
bisa dipakai untuk berenang dan bermain air. Namun anda juga harus
memperhatikan batas aman ketika berenang dan jangan terlalu jauh. Jenuh
berenang, anda dapat menyewa perahu atau banana boat yang harganya cukup
terjangkau. Anda dapat tracking menuju puncak karang. Anak tangganya memang
sedikit sempit dan berkelok, namun pemandangan indah disekitarnya membuat anda
tidak merasa lelah. Sampai di atas, anda akan disuguhkan pemandangan indah laut
yang biru dan anak gunung krakatau dari kejauhan. Anda dapat berlama-lama
disini sambil menikmati suara deburan ombak dan semilir angin laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar